Facebook gue di hack !”, ini adalah kalimat yang terlontar dari mulut teman saya ketika mendapati facebook dan emailnya tidak dapat ia akses lagi. Belakangan ini, isu mengenai “ hacker Facebook” memang sedang menjadi topik hangat yang diperbincangkan di masyarakat sekitar, bagaimana tidak situs yang kini menjadi andalan dalam berhubungan sosial ini, kini seperti sudah menjadi santapan sehari – hari masyarakat Indonesia. Namun, miris memang, seiring dengan perkembangan teknologi ternyata tidak menjamin adanya perkembangan kepribadian dari masyarakat kita sendiri. Berkembangnya kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi dan menggunakan teknologi tidak seharusnya dijadikan ajang untuk merugikan orang lain, namun selayaknya kesempatan ini kita gunakan sebagai ajang untuk memompa semangat kita sebagai rakyat Indonesia dalam bersaing di dunia teknologi yang serba modern.
Banyak hal dari berkembangnya teknologi yang sebenranya dapat kita jadikan peluang dalam menghadapi teknologi yang serba modern ini, misalnya melalui situs jejaring sosial atau blog kita dapat memperluas jaringan untuk bertukar ilmu dalam bidang teknologi, selain itu kita juga dapat menjalin hubungan bisnis guna mempermudah akses teknologi yang masuk ke Indonesia.
Pertanyaannya, “Apakah Indonesia sanggup menghadapi masa depan modern berbasis teknologi yang mudah di akses ?”. Sebenarnya konteks pertanyaan tersebut kurang tepat jika dikatakan “ menghadapi masa depan ”, karena sesungguhnya masa depan itu telah datang,yang mana kita telah menghadapinya saat ini. Lihat saja, sekarang hampir sebagian besar rakyat Indonesia sudah mampu mengoperasikan komputer, handphone, dan juga dapat mengakses internet tanpa merasa kesulitan, selain itu produk – produk teknologi sudah banyak bertebaran dan di jadikan sebagai gaya hidup dan kebanggaan di masyarakat. Kenyataannya ketika ini terjadi, masyarakat Indonesia “SANGGUP” menghadapinya bahkan dapat dikatakan menikmatinya sebagai revolusi perubahan gaya hidup. Namun sadarkah kita, bahwa masa depan tidak berhenti di sini, bahwa ada masa depan setelah masa depan, dan kemudian muncul pertanyaan selanjutnya,” Apakah Indonesia sanggup menghadapi masa mendatang yang jauh lebih modern dengan basis teknologi yang jauh lebih mudah di akses ?”, menanggapi pertanyaan tersebut dengan penuh rasa optimis saya yakin bahwa bangsa Indonesia beserta rakyatnya “SANGGUP”.
Setiap pernyataan pasti memiliki alasan. Alasan paling dasar yang membuat saya yakin akan kesanggupan Indonesia menghadapi masa mendatang yang jauh lebih modern adalah karena kita sebagai rakyat Indonesia sebenarnya sama – sama memiliki “kemauan dan harapan” yang tinggi untuk Indonesia yang jauh lebih baik, lebih modern, dan tidak kalah dalam menghadapi perkembangan teknologi global. Berangkat dari niat yang besar tersebut saya yakin itu dapat menjadi modal dasar bangsa kita untuk mencapai target kemajuan.
Niat tanpa adanya tindakan, tentu tidak berarti apa apa, maka niat tersebut harus dilanjutkan dengan adanya visi dan misi yang jelas di bidang teknologi, kalau di pemerintahan bagian yang secara langsung menangani adalah Menteri Riset dan Teknologi. Namun tentunya ini bukan hanya tugas pemerintah, kita sebagai rakyat biasa juga harus bersinergi dengan pemerintah untuk kemajuan teknologi bangsa, minimal dengan mendukung segala hal yang dijadikan program kerja tahunan pemerintah, maksimal tentunya tidak terbatas, dapat dilakukan dengan praktek langsung kita dalam penciptaan dan pengembangan teknologi atau sekedar penggunaan teknologi yang benar dan tidak disalah gunakan.
Tidak dipungkiri Indonesia memang masih membutuhkan banyak perbaikan dalam aspek pengembangan teknologi, antara lain :
1. Kurangnya perhatian terhadap para peneliti dan Professor di Indonesia
Banyak kita temukan Doktor ataupun profesor di kampus- kampus ternama di Indonesia yang merasa kurang dihargai oleh bangsanya sendiri, gaji mereka tidak banyak, dan karya mereka kurang mendapat dukungan oleh pemerintah. Tidak adanya apresiasi pemerintah berbuntut tidak adanya pula apresiasi masyarakat terhadap teknologi dan para pakar teknologi. Padahal jika dilihat Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya manusia unggul dan juga sumber daya alam yang luar biasa, namun sayangnya hal ini tidak secara penuh disadari oleh pemerintah dengan cara menghargai dan mendanai segala proyek yang berpotensi demi kemajuan bangsa. Alhasil kini kita sudah ketinggalan jauh dengan bangsa lain yang sebenarnya memiliki kemampuan sama bahkan sebenarnya tidak lebih unggul dalam ketersediaan sumber daya manusia dan sumber daya alamnya.
Angin segar terasa meniup saya ketika saya membuka situs http://www.ristek.go.id , berikut saya kutipkan berita bahagia ini untuk pembaca sekalian :
"Pemerintah Akan Memberikan Dana Insentif Bagi Para Peneliti".
“Pemerintah menyiapkan dana insentif untuk para peneliti sekitar Rp.100 miliar dan itu akan terbuka untuk berbagai peneliti di perguruan tinggi dan litbang”, ujar, Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata pada saat Talk Show Idea Mall “Pemberdayaan Potensi Bangsa dalam Pengembangan Teknologi Berbasis Industri dan Masyarakat”,Minggu, 7 Februari 2010 di Gedung Aula Barat ITB Bandung.
Walaupun jumlah Rp. 100 milyar sebenarnya belum merupakan jumlah yang cukup besar sebab dalam artikel di http://azrl.wordpress.com/2008/05/15/kebangkitan-teknologi , dikatakan bahwa kalau setidaknya negara maju mengalokasikan minimal 1% GDP untuk riset. Maka Kalau GDP Indonesia USD 408 milyar, maka dana riset tahunan minimal $4 milyar, alias Rp 40 triliun, dan setidaknya Indonesia dapat belajar dari Negara maju mengenai pengalokasian dana yang mereka kerahkan untuk pendanaan dalam penelitian. Harapan saya semoga saja janji pemerintah tidak berhenti sampai di ucapan, namun juga direalisasikan secara nyata dan sesegera mungkin, dan pemerintah segera sadar bahwa ketika dana untuk riset diperbesar dan jumlahnya menjanjikan, maka ini akan menimbulkan hasrat pemuda – pemudi Indonesia untuk berprofesi sebagai periset dan diharapkan akan semakin banyak putra – putri Indonesia yang mau menjadi Doktor dan kemudian melakukan penelitian guna Indonesia yang lebih baik.
2. Mematenkan teknologi
Bentuk lain dalam penghargaan terhadap usaha rakyat Indonesia juga perlu direalisasikan dengan adanya pematenan akan produk teknologi yang telah dciptakan. Tentu kita sudah belajar banyak dari kasus pencurian budaya terhadap Negara kita, maka jangan sampai teknologi kita juga dicuri oleh pihak – pihak yang tidak bertaggungjawab. Jika penghargaan terhadap hak cipta sangat diperhatikan maka itu akan menanamkan kebanggaan kepada masyarakat untuk memulai kemandirian dengan mencintai produk buatan sendiri.Untuk mewujudkan itu, perlu komitmen pemerintah baik dalam hal kebijakan, insentif misalnya berupa kemudahan perizinan, pembebasan impor untuk peralatan yang belum bisa diproduksi Indonesia, dan tentunya kemudahan serta bantuan dalam mematenkan produk ciptaan bangsa sendiri di kancah Internasional. Tujuan utamanya adalah bukan hanya sekedar gengsi, namun untuk Indonesia yang jauh lebih baik, lebih makmur dan sejahtera.
Bukti bahwa Indonesia Mampu
Rakyat Indonesia sebenarnya adalah orang – orang yang memiliki kecerdasan tinggi dan kemampuan untuk bersaing di industri teknologi global, sebagian dari mereka sudah menunjukkan talentanya walaupun hasil karya yang mereka ciptakan belum se “booming” karya – karya ilmuwan Negara – Negara maju, namun hal ini patut dijadikan kebanggaan tersendiri dan motivasi kita untuk terus mencapai kemandirian dalam teknologi. Berikut adalah beberapa prestasi dan produk teknologi yang telah dicapai dan diciptakan oleh bangsa Indonesia, yang diwakili oleh orang – orang hebat di Negara kita :
1. Dirgantara (perusahaan pesawat indonesia asli)
- Maspion (Perusahaan perkakas rumah tangga asli Indonesia)
- Pindan (Perusahaan senjata Indonesia)
- Telah ditemukan teknologi deteksi wajah buatan indonesia
- Peluncuran Radar pengawas pantai oleh LIPI
- Zyrex (Indonesian PC)
- Texmaco (pabrik terbesar di Asia Tenggara, pabrik mesin pembuat berbagai macam mesin hingga mesin truk dengan nama perkasa)
8. PT.PAL (membuat kapal hingga korvet kapal perang)
- Unikom (Universitas Komputer Indonesia) berhasil merebut dua gelar juara pada Divisi Senior Beroda dan Senior Berkaki 2007 di KRCI. dan mampu menciptakan robot pemadam guna dilombakan di kompetisi robot dunia.
Kini,saya menjadi semakin yakin dan optimis bahwa Indonesia sanggup dan mampu menghadapi masa depan yang jauh lebih modern dengan teknologi yang jauh lebih mudah di akses. Tentunya hal ini dapat berjalan dengan efektif dengan adanya semangat yang terus menyala dari masyarakat dalam mengembangkan produk – produk teknologi asli buatan Indonesia serta menggunakan dan mencintai produk tersebut. Ditunjang dengan adanya dana penelitian yang mendukung dalam jumlah besar guna memungkinkan penelitian dilaksanakan sehingga memotivasi rakyat Indonesia untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Serta dilengkapi dengan adanya penghargaan terhadap kinerja para peneliti dalam bentuk kemudahan prosedural penelitian dan kemudahan pematenan produk teknologi tersebut di negeri sendiri dan di kancah Internasional.
Akhir kata, dengan semangat yang terus berkobar dan kepercayaan yang sangat tinggi terhadap bangsa yang kaya ini, mari bersama kita bertindak untuk perubahan dengan kobaran semangat demi kesejahteraan dan Indonesia yang jauh lebih baik !.
Penulis : Elissa Kurnia Dini
Sumber data dan Rujukan :
http://udinmduro.wordpress.com/2009/08/20/inilah-teknologi-canggih-asli-buatan-indonesia/